Friday, March 26, 2010

Apresiasi untuk KBRI di Malaysia

... bergegas kulirik jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 10.00am. "..saatnya berangkat ke KL nih..." batinku, sembari bangkit dari kursi yang kududuki hampir 20 menitan itu.Tak berapa lama, meluncur si mobil kecil merahku bersama-sama ke KL dengan isteriku dan kedua "seniorku" masuk mobil merah.

Sesampainya di KL, kami melangkahkan kaki dengan mantap ke gedung KBRI, perwakilan Republik Indonesia Kuala Lumpur. Langsung ke kaunter pelayanan KBRI, kami sudah disambung dengan senyum oleh pegawai yang memberikan nomor urut kaunter. Berbeda, sembilan tahun lalu, ketika pertama kali, aku menginjakkan kaki ke KBRI KL di tahun 2002. Pelayanan KBRI kepada masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur, telah mengalami perubahan yang pesat. Kalo dulu kaunter sangat terbatas...apatah lagi nomor urut, tempat pelayananpun jauh dari dikatakan nyaman. Sekarang, sangat berbeda...KBRI KL memberikan wajah yang baik dan nyaman.

Kalo dulu mengurus perpindahan alamat bagi warganegara di KL, paling cepet 3 hari...sekarang, dalam hitungan jam pun udah keluar. Urusan passport pun demikian, cukup tiga jam, waktu diperlukan untuk memperpanjang passport yang kebetulan pada hari itu, halaman passportku sudah habis....Menurutku, pelayanan keimigrasian di KBRI KL malah lebih baik dibandingkan dengan kantor imigrasi tempatku tinggi di Yogyakarta. Disini tiada urusan yang berbelit, lengkapi form, foto, konfirmasi data ... dah...tunggu sejam-dua jam....passport baru udah ditangan. Salut untuk KBRI KL....teruskan usaha untuk memperbaiki pelayanannya...

Monday, March 22, 2010

...seorang pakar "Mechatronics" yang rendah hati itu telah pulang ke rahmat Allah


In Memorial: Prof.Dr.Wahyudi (Allahuyarham), semoga Allah mencucuri rahmat dan ampunan kepada beliau.

Seorang sahabat,

Adalah Wahyudi namanya, begitu beliau menyebutkan namanya ketika memperkenalkan diri. Seorang yang ahli bidang Mechatronics yang kukenal sembilan tahun lalu. Sosok yang sederhana dan rendah hati menurutku. Perkenalan tujuh tahun lalu ketika itu aku dikenalkan oleh seorang teman, dosen UMY (www.umy.ac.id) yang kebetulan pada waktu itu masih mengambil program master di IIUM (www.iium.my). Beliau adalah dosen di IIUM dalam bidang mechatronics. Satu bidang yang teramat kompleks menurutku, namun beliau mampu menghasilkan banyak karya ilmiah dan penelitian serta membimbing mahasiswa riset untuk mencapai kemajuan-kemajuan ilmu dalam bidang ini dengan "excellent".

Beliau yang memprovokasiku untuk melanjutkan studi di University of Tokyo pada awal 2004an lalu. Aku sempat mendaftar untuk program Dr.Eng disana, meski tidak jadi kujalani karena keterbatasan beasiswa. Aku masih ingat beliau menyarankanku..."Ayo, Sri...tetap berangkat ke sana, disana banyak beasiswa kok, jangan menyerah ya..." Namun ketika itu, aku tetap tidak jadi berangkat karena alasan finansial dan kontrak kerja yang harus kulalui setelah menjalani karyasiswa S-2. Sejak saat itu, aku sering bertemu beliau dalam acara di UMY, ketika seminar khusus dosen JTM UMY dan beberapa acara kemuhammadiyahan di Kuala Lumpur.

Beliau sering memberikan motivasi dan semangat untuk senantiasa belajar tanpa kenal batas....perjuangan beliau untuk kemajuan kelimuwan memang patut dicontoh dan diteladani. Dalam usianya yang tergolong mudah, IIUM telah mengangkat beliau sebagai "Professor" penuh. Terakhir aku berjumpa beliau pada bulan Desember 2009, di satu seminar di IIUM. Seperti biasa, kami bercanda dan bertanya kabar masing-masing. Sejak saat itu, aku tidak sempat bertemu beliau lagi.

Ia telah berpulang,

Hari itu, 7 Maret 2010, Minggu, pukul 1.45 dini hari, RS Pusrawi, beliau telah berpulang ke rahmat Allah. Innalillahi wa inna illaihi roji'un. Selamat jalan sahabatku, Prof.Dr.Wahyudi....bersama doa, mengiringi kepulanganmu ke rahmat Allah SWT., Semoga Allah menerangi kuburmu, mengampuni segala kesalahan dan menerima segala amal ibadahmu. petuah, nasehat dan canda selama kenal dan dekat denganmu menjadi lembaran kenangan yang tiada terhapus, insyaAllah. Jihad ilmu yang telah engkau contohkan, insyaAllah ku ambil tauladan. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga Allah memberikan ketabahan dan kesabaran. Amien.