Wednesday, December 26, 2007

Belajar untuk "Berkurban = Berbagi"

Hari Raya Qurban, tahun ini, aku rayakan bersama keluargaku di negeri "jiran" ... Malaysia. Tak seperti tahun-tahun lalu yang biasanya kegiatan kami fokuskan pada masjid atau surau atau kampung-kampung, kayak dulu sewaktu masih di Jogja, tetapi kami merayakan bersama saudara-saudaraku, "sebangsa dan setanah air" ... (Merdeka !), yang bekerja sebagai "pekerja bangunan" atau "tukang" kalo istilah di Jogja, tapi jujur kalo aku lebih suka menyebut sebagai pekerja bangunan, karena lebih enak didengar, santun dan nampak ada penghormatan terhadap hasil kerja keras "mereka" untuk menjadikan bangunan kita apalah itu gedung, rumah, jalan dan yang laennya bisa berdiri dengan "baik" dan "indah".

Bertempat di suatu "Kongsi" (=suatu sebutan untuk rumah sementara yang ditinggali oleh saudara-saudaraku para pekerja bangunan), yang masih berada di kawasan bandar/kota, tempat kami tinggal sekarang, kami bersama-sama "berkurban dan berbagi". Sembari menyelesaikan membungkus ketulan-ketulan daging yang dimasukkan dalam plastik "kresek" yang akan dibagi ke saudara-saudara lainnya, aku bercengkerama ... berbicara, "curhat" dan mendengar keluh, pengalaman dan pelajaran dari mereka. Dari mereka, aku belajar, bagaimana "sukarnya" harus menjalani kehidupan mereka ... yang harus merantau ke negeri lain, meninggalkan keluarga yang kadang hingga bertahun lamanya untuk mengumpulkan uang yang dikirimkan ke tempat tinggal mereka untuk keperluan sekolah anaknya, makan dan kehidupan keluarganya. Bahkan ada dari mereka yang ... "hanya" satu-satunya tulang punggung keluarganya. Mereka, mau berkurban... berkurban "kesenangannya" yang digantikan "kesukaran", mengorbankan "waktu " yang harusnya setiap hari dinikmati bersama keluarganya yang digantikan dengan "kesendirian "di Kongsi, mengorbankan "perasaannya" yang diganti dengan "makian Indon". Mereka telah lama berkurban dalam "arti" kehidupan yang sebenarnya ... mengorbankan diri mereka sebagai wujud "kehidupan berbagi", berbagi tuk kegembiraan keluarganya di daerah asalnya. Walau kadang, mereka sendiri "kurang" merasakan kegembiraan itu sendiri di sini.

Dari mereka aku bisa lebih terbuka ... lebih melihat, kesukaran dan kesulitan kehidupan yang dialami oleh saudara-saudaraku.... Puji syukur Illahi yang telah memberikan kesempatan kepadaku untuk lebih dan lebih bersyukur kepadaMu dan diberiNya kesempatan untuk belajar ... belajar untuk berbagi, berbagi kesenangan dan kegembiraan, dan berbagi kesempatan untuk mau mendengarkan keluhan saudaraku....

Tetaplah berjuang Saudaraku !

Bunda Haya Lulus "Viva"

Pagi ini, kulirik jam sudah lewat 30 menit dari pukul 09.00 pagi, menggunakan "sedan Lancer 85" aku bergerak dengan bunda Haya ke kampus....hari ini bunda Haya ujian pendadaran, atau kalo istilah yang kami gunakan disini adalah Viva atau Oral Examination atau "Pemeriksaan Lisan".

Pukul 11.00, bunda Haya memasuki ruangan ujian lisan yang bertempat di Studio Arsitek, Fakultas Teknik UKM. Para penguji, Prof.Dr. Abu Bakar Mohamad dan Prof.Dr. Abdul Amir Hassan Kadhum, telah hadir di ruangan ketika bunda Haya dipanggil masuk untuk pemeriksaan lisan. Aku menunggu di luar ruangan, lebih kurang hampir 40 menit. Mendekati pukul 12 siang, kedua penguji dan bunda Haya keluar ruangan....


Alhamdulillah, tesis master bunda Haya diterima/lulus dengan minor correction. Tesis bunda Haya mengambil topik mengenai kajian terhadap rasio BOD, COD dan DO untuk pengukuran kualitas air minum bersih dan air buangan sintetik (hasil limbah). Satu pendekatan teori dan empirik eksponensial telah dibuktikan dalam tesisnya, sebagai suatu pendekatan yang baik untuk menentukan kualitas air menggunakan reaction rate coefficient. Selamat ya bunda Haya ... aku dan Haya senantiasa mendukungmu. Selamat untuk kesuksesannya dalam menyelesaikan program Master of Engineering (Environmental Engineering) dengan baik dan cemerlang ... dengan tepat waktu, 12 bulan. Sukses selalu untuk bunda, do'a kami.

Friday, December 21, 2007

Riset "Rampung", Diseminasi Tahun Pertama

"Pengembangan Metode Integrated-Spectral-Analysis-of-Surface-Wave (SASW) untuk Evaluasi Nilai Modulus Elastisitas Struktur Perkerasan Jalan di Indonesia" merupakan judul riset kami yang didanai oleh Direktorat Pendidikan Tinggi di bawah DP2M melalui Program Hibah Bersaing 2007 (Nomor SP2H : 139/SP2H/PP/DP2M/III/2007); lihat sinopsis penelitiannya disini. Kemarin, 17 hingga 19 Desember 2007, kami diberikan kesempatan untuk diundang dalam seminar pemantauan penelitian. Kami diberikan kesempatan untuk memaparkan hasil dan capaian penelitian tahun pertama dalam presentasi pendek. Dua orang pemahas mengomentari dan memberikan masukan capaian penelitian kami. Rencana tahun kedua-pun kami paparkan untuk mendapatkan masukan. Presentasi hasil penelitian tersebut dapat diakses disini.
Secara lengkap, hasil seminar diseminasi penelitian tahun pertama di atas diposting khusus dalam; http://labtransportumy.wordpress.com. Semoga bermanfaat !

Thursday, December 6, 2007

Berkarya untuk Energi Terbarukan !

Premium 90 dikeluarkan Pertamia dengan harga Rp. 6.750/Liter ... dan akan diproduksi mulai pekan depan. Silahkan baca lengkapnya disini.

Pertamina juga akan membatasi penjualan Premium biasa di beberapa SPBU. Ungkap pertamina, bahwa Premieum 90 ini akan dijual kepada khalayak golongan atas (baca: orang kaya), sedangkan Premium biasa untuk golongan bawah. Tapi apa bisa pake pembatasan pembeli, sedangkan semuanya diserahkan ke pasar untuk memilih ? Lihat aja kalo pas pengumuman harga BBM naik, misalnya beberapa tahun lalu aku lihat sendiri, beberapa mobil "merek bergengsi" juga ikutan ngantri tuh ! Lalu, sebenarnya bagaimana mekanisme sistem distribusinya untuk Premium 90 ? sebenarnya ini yang mungkin perlu dibahas lebih lanjut ! mengenai Pertamina akan mengeluarkan banyak produk...itu "monggo saja" tapi kalo pematasan "premium" biasa ... apa iya bisa ? (maksudku: sesuai tujuan awal begitu!)
Nada keberatan juga diutarakan oleh Heru Sutomo (pustral UGM) yang menilai, kebijakan pembatasan premium tak simpatik dan tak cerdas. Meski nilai perkiraan penghematan Rp 6 triliun sangat besar, tetapi tidak sebanding dengan social cost yang akan timbul sebagai dampak kebijakan itu (baca juga lengkap komentarnyadisini.)
Kalo kebijakan ini dinilai kurang baik, tentu perlu solusi kan ? Ada langkah perencanaan jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia, khususnya transportasi adalah dengan berfikir ke energi alternatif. Ini lebih kepada menjawab pada masalah dan tantangan tentang ketersediaan minyak bumi yang terbatas, ketergantungan kebijakan minyak dunia dan pengaruh kenaikan harga dunia. Semestinya mulai sekarang, kita, berfikir dan berkarya untuk energi terbarukan bagi bangsa kita. Banyak potensi sumber daya alam di Indonesia yang tersedia, hanya kita perlu lebih "concern" lagi dan bersungguh-sungguh. Anda setuju ?

Wednesday, December 5, 2007

Seminar on Sustainable and Renewable Energy oleh Pusat Studi Pengelolaan Energi Regional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PUSPER UMY)

Berkurangnya cadangan minyak, ketergantungan akan konsumsi minyak bumi dan subsidi terhadap harga minyak merupakan problem utama dalam sektor energi di Indonesia. penggantian minyak bumi dengan bahan bakar alternatif telah lama direncanakan, namun implementasinya masih sangat lamban. Dalam Cetak Biru Pengelolaan Energi Nasional 2005-2025 dan Dekrit Presiden no. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional telah ditetapkan penggantian energi utama dan konservasi energi. Khusus untuk energi terbarukan, ditargetkan 15% pada tahun 2025 terdiri atas biofuel sekurang-kurangnya 5% geothermal, 5% biomass, serta nuklir, hydropower, energi matahari dan angin sekurang-kurangnya 5%. Untuk mempercepat implementasi energi terbarukan dan konservasi energi di Indonesia diperlukan peningkatan kapasitas tentang energi jangka penjang kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Hal tersebut, ungkap ketua panitia Ir. H. Tony K. Hariadi, M.T ketika ditemui pada Selasa (04/12), menjadi latar belakang diselenggarakannya kegiatan yang bertajuk Seminar on Sustainable and Renewable Energy oleh Pusat Studi Pengelolaan Energi Regional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PUSPER UMY). Seminar dengan tema Peningkatan kemampuan dalam keberlangsungan energi di Indonesia ini akan diadakan pada Sabtu (08/12) pukul 08.00 WIB bertempat di Ruang Sidang Lt. 5 Gd. AR. Fachruddin Kampus Terpadu UMY Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.

Pembicara yang akan hadir pada kegiatan tersebut antara lain Irwan Bahar dari Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (Badiklat Departemen ESDM), Dadang selaku Kepala Seksi LPE, Taufan Surana, Ph.D dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Drs. Purwanto dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Dra Nike Triwahyuningsih, MP selaku staf pengajar di UMY.

Tujuan diselenggarakannya seminar ini menurut Tony, antara lain yaitu untuk mempercepat implementasi keberlangsungan energi di Indonesia dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap adanya krisis energi yang sedang dialami saat ini. Selain itu juga dalam rangka untuk mentransfer ilmu tentang keberlangsungan energi kepada masyarakat Indonesia, dan juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberlangsungan energi dan implementasinya. Untuk lebih mengefektifkan tujuan seminar ini, Tony mengatakan bahwa kegiatan ini akan melibatkan peserta dari Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya, Akademisi dan juga masyarakat umum di wilayah DI-Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan juga Jawa Timur. “Sehingga implementasi yang diharapkan akan cepat terwujud dengan adanya keterlibatan berbagai pihak”tambahnya.

Sementara itu, dalam rangka memperkenalkan Sustainable and Renewable Energy Technology ke dalam kurikulum pendidikan perguruan tinggi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerjasama dengan Center for Sustainable Technologi Technische Universiteit Eindhoven (TU/e) Belanda, mengadakan Workshop and seminar on sustainable and renewable energy. Kegiatan tersebut akan berlangsung pada Kamis dan Jumat (6-7/12) pukul 08.00 WIB bertempat di ruang sidang Gd. AR. Fachruddin Lt. 5 Kampus Terpadu UMY tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Workshop yang diikuti oleh para dosen ini menghadirkan beberapa pemateri dari Technische Universiteit Eindhoven Belanda antara lain Ir. Patrick van Schijndel, Paul Smulders, Dr. Ir. Han van Kasteren, dan juga Ir. Mara Wijnker.

Acara ini, ungkap ketua panitia Ir. Tony K. Hariadi, M.T pada Selasa (04/12) bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang keberlangsungan energi dari Belanda ke Indonesia terutama untuk staff pengajar perguruan tinggi, yang nantinya akan digunakan sebagai bahan ajar kepada mahasiswa. Workshop tersebut diharapkan akan menghasilkan desain kurikulum bidang energi yang nantinya akan di terapkan di perguruan tinggi, guna mempercepat implementasi energi berkelanjutan dan dapat diberbarui. Kegiatan ini ungkapnya juga akan dilanjutkan dengan seminar tentang energi tersebut pada Sabtu (08/12) di Kampus Terpadu UMY. “Setelah kegiatan ini akan dilanjutkan dengan sosialisasi energi berkelanjutan dan dapat diperbarui kepada seluruh masyarakat guna mempercepat implementasi dalam rangka mengatasi krisis energi di Indonesia”tambahnya.