Sunday, October 5, 2008

Salam Lebaran

Salam Lebaran ! Itu untaian salam pagi yang kami sampaikan kepada seluruh keluarga, rekan, kawan, teman, sahabat, handai tolan, dan tetangga; diawal fajar, 1 Syawal 1429 H.

Tahun ini, kami berlebaran (lagi) di Malaysia. Hanya sekarang, kami berlebaran di rumah (kontrak) baru kami yang sudah ditinggali sejak 4 bulan ini. Lepas subuh ... kami mulai bersiap berkemas untuk berangkat ke tempat sholat sunnah Aidil Fitri. Kali ini, aku dan bunda haya, telah memilih Wisma Duta, Kedutaan Besar Republik Indonesia utk Malaysia, sebagai tempat sholat kami. Bertempat di Jalan UThat, sekitar 30 menit perjalanan dari rumah kami sekarang.


07.20am ... dug, mobil Lancer kami bergerak cepat, berakselerasi memecah sepinya Highway Kajang - Sungai Besi di pagi itu. Lenggang...hanya beriringan beberapa kendaraan saja...diantaranya bertujuan sama, ke tempat sholat Idul Fitri.

Sampai di Jalan UThat...berbaris padat kendaraan yang parkir. Mobil lancer terus bergerak mencari tempat sepi yang bisa nangkring dalam 2-3 jam kedepan. Sesampainya menginjakkan kaki di depan Wisma Duta ... terdengar suara imam betakbir..."Alamak...terlambat" (ujarku). Sementara terpisah dengan bunda, Haya dan Nita, aku lari mencari shaf sholat yang paling belakang. Alhamdulillah ... masih belum tertinggal rakaat pertama ...

Akhir sembahyang pagi itu, imam berdiri di mimbar, menyampaikan khotbahnya. Di akhir khotbah, kami bersama-sama bersholat gaib dan mendo'akan arwah para rekan pekerja Indonesia yang terkena musibah malam sebelumnya, tenggelamnya kapal tongkang yang berlayar membawa ratusan warga Indonesia kembali ke tanah air. Baca beritanya disini (Semoga Allah mencucuri ampunannya kepada yang meninggal dunia dalam peristiwa itu, diampuni segala kesalahannya dan diterima amal ibadahnya).

Ini adalah lebaran kami, sekeluarga ketiga, semenjak berada di Malaysia. Sangat kangen dengan suasana lebaran di Yogyakarta, di Lampung, di Klaten ... di kompleks rumah kami, bersama keluarga besar, saudara, tetangga dan sahabat. Meski jauh, iringan do'a dan salam tetap tersampaikan, semoga kerahmatan Allah menyertai diri kita semua.
Dalam posting sederhana ini, kami sekeluarga mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri" bagi muslimin dan muslimat di seluruh penjuru dunia..Maaf lahir dan batin atas salah dan khilaf yang pernah kami perbuat kepada Anda semua. S'moga Allah menjadikan "bersih dan suci" dalam hati kita semua.

Salam hangat ... 4 Syawal 1429 H, 4 Oktober 2008

Thursday, October 2, 2008

Mana yang benar, Silaturahmi atau Silaturahim ?

Tulisan di bawah diambil dari posting yang berjudul "Silaturahmi Hanya Milik Masyarakat Indonesia" dari situs web resmi UMY. Tema tulisan tersebut sangat berkaitan dengan momen "syawalan" yang ini dan merupakan tulisan dari ceramah tokoh Muhammadiyah, Prof. Yunahar Ilyas. Tulisan yang disampaikan dalam bahasa ringan dan berbobot. Semoga bermanfaat.
“Permasalahan yang terus diperbincangkan setiap orang di setiap hari raya Idul Fitri, yaitu mana yang benar antara penggunaan silaturahmi atau silaturahim. Dalam hadits disebutkan silaturahim, rahim yang dimaksud rahim Ibu. Rahim Ibu termasuk orang tua, sanak saudara, famili, dan satu hubungan darah. Allah SWT menegaskan di dalam Al-Qur’an, seandainya ada orang yang memutuskan silaturahim mendapatkan dosa yang besar, dan diancam tidak akan masuk surga, baik antara orang tua dengan anak, orang tua dengan kemenakan, kakak dengan adik” kata Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc. M.Ag. saat berceramah di depan semua dosen, dan karyawan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), pada acara syawalan, dan mangayubagyo calon jama’ah haji keluarga besar UMY tahun 2008 M/1429 H, Selasa (7/10) di Lantai Dasar Masjid K. H. Ahmad Dahlan UMY.

Yunahar mengatakan, masyarakat Indonesia sangatlah kreatif, di Arab menggunakan silaturahim, Indonesia memudahkan dengan silaturahmi yang terjemahannya sama dengan ukhuwah islamiyah. Rahmi artinya kasih sayang, silaturahmi berarti hubungan kasih sayang, syawalan yang seperti ini dinamakan juga hubungan kasih sayang, ujarnya. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga menyampaikan, yang lebih diutamakan yaitu silaturahimnya dahulu, setelah itu silaturahmi. Banyak masyarakat Indonesia yang masih beranggapan bahwa, lebih diutamakan silaturahmi seperti event syawalan, daripada silaturahim yang bermaksud maaf-memaafkan, tambahnya.

Baca selengkapnya disini: Silaturahmi Hanya Milik Masyarakat Indonesia