Hari Senin, 18 Juni, lalu. Saya berkesempatan untuk melangkahkan kaki ke bumi Allah lainnya yaitu ke Negara Yunani. Salah satu negara dengan kultur dan peradaban "tua"-nya. Tujuan utamanya adalah mengikuti International Conference on Advanced Characterisation of 
Pavement and Soil Engineering Materials, dari tanggal 20 hingga 23 Juni 2007. Saya berkesempatan mempresentasikan salah satu hasil penelitian kami yang berjudul "Development of Vs-CBR-DCP empirical model for determining dynamic stiffness of pavement base layer using SASW". Penelitian ini merupakan pengembangan Master Thesis saya, dan saat ini pula dengan topik yang sama, saya mendalaminya untuk studi Ph.D. saya. Uraian singkat mengenai isi makalah tersebut saya berikan dalam artikel lain dalam "blog" ini.
Pavement and Soil Engineering Materials, dari tanggal 20 hingga 23 Juni 2007. Saya berkesempatan mempresentasikan salah satu hasil penelitian kami yang berjudul "Development of Vs-CBR-DCP empirical model for determining dynamic stiffness of pavement base layer using SASW". Penelitian ini merupakan pengembangan Master Thesis saya, dan saat ini pula dengan topik yang sama, saya mendalaminya untuk studi Ph.D. saya. Uraian singkat mengenai isi makalah tersebut saya berikan dalam artikel lain dalam "blog" ini.Tiba di Athens, El Venizelos Athens International Airport, pada pukul 2 siang waktu setempat tanggal 19 Juni. Udara yang sangat panas, sekitar 39 derajat Celcius menyambut saya di 
bandara tersebut, menambah rentetan kelelahan saya setelah hampir 14 jam berada di udara. Alhamdulillah, di bandara, saya bersama rombongan ITB yang akan ke Paris dan Amsterdam, disambut oleh Sekretaris Kedutaan Indonesia untuk Yunani, pak Bambang dan asisten beliau, pak Ujen. Sepanjang perjalanan bersama pak Bambang, kami banyak berbagi cerita dan informasi dari berbagai topik dari Indonesia, peluang studi, prospek kerjasama, hubungan diplomatik, dll. Dari pak Bambang, disampaikan bahwa minat studi orang Indonesia di Yunani sangat kecil, terakhir (jika tidak salah) tahun 2000, mahasiswa terakhir kita yang bersekolah disana. Kendala umum adalah bahasa ... bahasa mereka menggunakan bahasa kuno ber-simbol atau "Greek" dan dalam pertuturan dan tulisan pun sangat jauh dengan bahasa eropa lainnya. Saya pun sempat mendengarkan pertuturan mereka ketika pak Ujen menjadi penterjemah saya ketika membeli pre-paid telepon ... kurasa, tak sepatah kata pun dimengerti, hehehe. Saya sempat mampir ke kantor kedutaan Indonesia untuk Yunani ... kedutaan bertempat di area kedutaan asing dengan bangunan yang unik-sederhana serta dikelilingi oleh tumbuhan hijau. (Foto samping kanan: pak Bambang-berdasi berbaju putih; pak Ujen-berdasi berbaju biru).
bandara tersebut, menambah rentetan kelelahan saya setelah hampir 14 jam berada di udara. Alhamdulillah, di bandara, saya bersama rombongan ITB yang akan ke Paris dan Amsterdam, disambut oleh Sekretaris Kedutaan Indonesia untuk Yunani, pak Bambang dan asisten beliau, pak Ujen. Sepanjang perjalanan bersama pak Bambang, kami banyak berbagi cerita dan informasi dari berbagai topik dari Indonesia, peluang studi, prospek kerjasama, hubungan diplomatik, dll. Dari pak Bambang, disampaikan bahwa minat studi orang Indonesia di Yunani sangat kecil, terakhir (jika tidak salah) tahun 2000, mahasiswa terakhir kita yang bersekolah disana. Kendala umum adalah bahasa ... bahasa mereka menggunakan bahasa kuno ber-simbol atau "Greek" dan dalam pertuturan dan tulisan pun sangat jauh dengan bahasa eropa lainnya. Saya pun sempat mendengarkan pertuturan mereka ketika pak Ujen menjadi penterjemah saya ketika membeli pre-paid telepon ... kurasa, tak sepatah kata pun dimengerti, hehehe. Saya sempat mampir ke kantor kedutaan Indonesia untuk Yunani ... kedutaan bertempat di area kedutaan asing dengan bangunan yang unik-sederhana serta dikelilingi oleh tumbuhan hijau. (Foto samping kanan: pak Bambang-berdasi berbaju putih; pak Ujen-berdasi berbaju biru).Bersama pak Ujen, saya dihantar hingga ke tempat penginapan "Hotel Cecil" di Jalan Athinas. Sepanjang perjalanan ke Hotel, saya mengamati berbagai obyek menarik, terutama arsitektur kota yang serba ringkas dengan tata kota mengacu pada sistem block. Jalanan cukup sibuk dan padat oleh kendaraan ringan dan sepeda motor. Disisi kanan, terdapat lajur khusus "Bus Way", seperti yang ada di Jakarta. Dulu, kata pak Ujen, Gubernur "Bang Yos" sempat ke Athens untuk studi banding tentang bus-way, sebelum proyek bus-way Jakarta dilaksanakan. Jenis kendaraan disini, rata-rata adalah sedan dan city-car (kendaraan ber-cc rendah dengan ukuran kecil). Sesekali terlihat kendaraan "Jeep", "Van" dan "Mini-bus".
Beberapa sudut kota, terutamanya pada intersection, dibangunkan taman kota. Ianya memberikan nuansa asri pada kota, apalagi saat itu, saya merasakan musim panas yang sangat tinggi. Cukup meneduhkan pandangan mata. Hari itu, setelah sampai di Hotel, saya menghabiskan sepanjang siang hingga menjelang malam untuk rehat setelah perjalanan panjang dari Malaysia.
Esok pagi, setelah menghabiskan secangkir kopi, roti dan sebutir telur, saya bergegas menuju di Hotel Divani, salah satu hotel kelas Luxury di Athens dengan menaiki "metro", kereta api listrik atau dalam istilah transportasi diklasifikasikan dalam Light Rail Transit (LRT), dari stasiun Monastiraki menuju stasiun Evangelismos. Saya merogoh kantong "0.80 Euro" untuk sekali jalan. Sepanjang pagi hingga sore hari, saya habiskan untuk mengikuti jadwal dan menu
conference. Saya berusaha melahap semua menu seminar yang disediakan, karena saya merasa ini adalah satu kesempatan saya untuk belajar ... ya belajar dari pengalaman orang dan saling bertukar pikiran mengenai kemajuan penelitian yang ada saat ini di bidang saya. Beberapa sesi workshop juga saya ikuti diantaranya Water in Pavement, DAWG forum dan Recycling Material. Satu keynote address yang cukup menarik saya dapatkan dari Prof.Sam Carpenter, profesor emiritus dari University of Illinois Urbana-Champaign, dengan judul "Development of Mechanics in the Analysis of HMA Pavements. Lewat sore hari, saya kembali ke tempat penginapan untuk rehat dan menyiapkan presentasi saya esok harinya.
conference. Saya berusaha melahap semua menu seminar yang disediakan, karena saya merasa ini adalah satu kesempatan saya untuk belajar ... ya belajar dari pengalaman orang dan saling bertukar pikiran mengenai kemajuan penelitian yang ada saat ini di bidang saya. Beberapa sesi workshop juga saya ikuti diantaranya Water in Pavement, DAWG forum dan Recycling Material. Satu keynote address yang cukup menarik saya dapatkan dari Prof.Sam Carpenter, profesor emiritus dari University of Illinois Urbana-Champaign, dengan judul "Development of Mechanics in the Analysis of HMA Pavements. Lewat sore hari, saya kembali ke tempat penginapan untuk rehat dan menyiapkan presentasi saya esok harinya. Bersambung ...
No comments:
Post a Comment