Tuesday, May 13, 2008

Tapak Tilas Jejakku dari 30 Tahun Lalu: Sebuah Refleksi Diri"

Bulan lalu, tepat 30 tahun lalu di sebuah kota bernama Purwokerto Jawa Tengah, seorang bayi laki-laki telah terlahir ke muka bumi ini atas izinNya. Bayi itu kemudiannya diberi nama Sri Atmaja Putra Jatining Nugraha Nasir Rosyidi, oleh kedua orangtunya, Soeroso Sri Sedjati dan Suprastini. Bayi, yang akrab dipanggil PeJe ketika sekolah di SMP dan SMA dulu, terus berubah menjadi panggilan "Sri" meski kadang banyak orang salah tanggap, "dikira'in nama perempuan".
Padahal di Jawa, nama "Sri" tidak berjenis kelamin....hehehehehe

Sudah 30 tahun, panggil saja PeJe telah melalui banyak perjalanan...iya...sudah banyak menurutnya dan insyaAllah, masih ada banyak lembaran perjalanan lainnya yang harus dia habiskan di dunia ini tentunya. PeJe junior melalui sekolah SDnya di beberapa tempat, dimulai dari Banjarnegara, tepatnya di Kecamatan Bawang...hingga kelas 4 eSDe, kemudian melanjutkan kelas 5 di SD N Krandegan 4, yang letak sekolahnya di depan alun-alun Banjarnegara. Mengikuti orang tuanya berpindah ke Klaten, si kecil PeJe menghabiskan kelas 6-nya di SD "Ngepos", SD N 1 Klaten. Sekolah menengahnya, ia lalui juga di Klaten, di SMP 2 dan SMA 1.
Masa remajanya "PeJe" banyak dihabiskan untuk aktivitas outdoor yaitu di Gerakan Pramuka dan sebuah LSM lokal di Klaten bernama Kelompok Badak. Ia paling senang kalo ada kegiatan hiking dan latihan dasar kepencintaalaman. Biasanya kalo udah ketemu hari Sabtu sore, si PeJe langsung kabur, bergabung dengan temen2nya di Kelompok Badak. Bermarkas di Deles, kaki gunung Merapi di Jawa Tengah, kami biasanya menghabiskan untuk membuat banyak kegiatan kepencintaalaman. Puas benar dengan segala aktivitas luar ... itu ujarnya ketika memberi komen mengenai aktivitas lalunya.

Di keluarganya, PeJe seorang anak bungsu ... jadi biasalah ketika remajanya "agak bandel", "ngak mau denger", "ngak mau ngalah" dan "tak mudah menyerah"... Ayahnya telah tiada ketika PeJe diusia yang masih sangat muda, 12 tahun. Tapi, PeJe harus bisa tetap berjuang meskipun dengan kondisi yang terbatas ... keyakinan ini yang Ibundanya tanamkan kepada dirinya. PeJe meneruskan kuliah disini, sebuah universitas swasta di Yogyakarta ...

Aktivitas kuliah dilalui PeJe dengan semangat ... kuliah bisa dirampungkannya dalam waktu 4 tahun 1 bulan, di pertengahan Oktober tahun 99, PeJe berhasil menyelesaikan studi S-1nya. Di tahun 2000, tepatnya bulan April, setelah melalui empat tahap seleksi, PeJe akhirnya bekerja di almamaternya sebagai calon dosen tetap dengan SK pengangkatan dari yayasan tertanggal 1 April 2000. Semasa itu pula, PeJe mulai berta'aruf dengan seorang gadis Sumatera "Lampung" berdarah Jawa ... Rika Nuraini namanya. Perkenalannya berlanjut dengan satu kesepakatan ... semoga Allah mengkaruniakan rejeki kepada mereka hingga ke jenjang rumah tangga. Satu perjuangan awal dilalui oleh mereka, ketika PeJe harus meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan studi S-2 di negeri seberang, Malaysia di tahun 2001. Awal Juli 2003; puji syukur kepada Illahi, PeJe memberanikan diri dengan keterbatasan yang ada, melawar si gadis Sumatera-Jawa ini. Akad nikah berlangsung di Lampung dan diraikan juga bersama di Klaten.

Selesai S-2; PeJe kembali mengajar di almamaternya. Kali ini statusnya tidak lagi calon dosen, namun sudah menjadi dosen. Dengan gaji yang cukup, PeJe membina keluarga di Yogyakarta. Akhirnya bulan Agustus tahun 2005, seorang bayi mungil perempuan, telah terlahir atas kehendak Illahi. "Naura Rucira Haya Pratista Aqila Rosyidi" adalah namanya, si PeJe junior. Selang lebih kurang 6 bulan dari kelahiran si kecil, PeJe harus berangkat untuk tugas belajar S-3. Dengan tekad bulat dan semangat, PeJe dengan berat hati harus meninggalkan keluarganya di Yogyakarta untuk mengemban amanah sekolah ini dengan baik.

Akhirnya, peristiwa gempa di Jogja pun datang, 27 Mei 06. PeJe menerima sms pagi itu sangat singkat dari isteri tercintanya " ... mas disini gempa". Usaha untuk kontak langsung pun tak pernah putus, meskipun senantiasa gagal. Akhirnya, bersama beberapa kawan dari Jogja, PeJe keesokan paginya berangkat ke Jogja dari KL menuju Surabaya. Alhamdulillah, PeJe bisa bertemu kembali dengan keluarganya. Puji syukur Illahi yang kembali mempertemukan kami ... do'a PeJe.

Selepas beberapa bulan berada di Jogja dan membantu tim relawan investigasi gempa dari Taiwan dan Jepang, PeJe dan keluarganya kembali ke Malaysia. Disini dan hingga saat ini; PeJe menjalani kehidupan dengan baik dan tenang...sesekali ia kembali ke Jogja untuk keperluan riset di universitasnya. Isteri tercintanya pun, meneruskan studinya di Malaysia.

Peje sangat bersyukur dengan anugerah keluarga yang diberikan Allah kepadanya. AmanahNya akan senantiasa diperjuangkan olehnya untuk dijalankan dengan kesungguhan. Do'anya senantiasa dipanjatkan kepada Illahi untuk menjaganya, keluarganya dan ummat seluruhnya agar senantiasa diberikan ampunan, keluasan rejeki dan kemudahan untuk mengarungi cobaan hidup di dunianya. Dan, harapan senatiasa digariskan untuk kehidupan akhir nanti yang baik dan selamat. Sholawat untuk nabi Muhammad, yang telah memberikan petunjuk dan anjuran yang harus diikuti; ... itu yang senantiasa diusahakan dalam kehidupan PeJe dan keluarganya.

Puji syukur pada Illahi, sholawat untuk
nabi...

Terima kasih diucapan tak pernah putusnya oleh
Peje kepada: Ibunda tercinta Suprastini, Ayahanda (allahuyarham) Soeroso Sri
Sedjati, isteri tercinta Rika Nuraini, kakak dan abang tersayang, si kecil
tersayang Haya ...

dan tentunya seluruh keluarga, sahabat, teman,
kerabat yang sangat banyak membantu hingga Peje menjadi seperti ini dan hingga
saat ini.
Ini tulisan sederhana sebagai refleksi Peje
yang telah melalui 30 tahun kehidupan di dunia ini.

Peje dengan segenap kerendahan hati memohon
maaf jika sepanjang kehidupan 30 tahun ini terdapat salah dan khilaf. Jika
terdapat amanah atau janji yang belum terlaksana oleh Peje, adalah meminta
dengan segenap keikhlasan untuk menghubunginya. Semoga Allah menggolongkan kita sebagai hambanya yang bertaqwa dan mau bersyukur. Amien.

Salam hangat,
Mei, 14 2008
Bangi, Malaysia

Sri Atmaja "PeJe" Putra Jatining Nugraha Nasir Rosyidi
"ditulis oleh dirinya sendiri
untuk refleksi dirinya sendiri juga.....

No comments: