Saturday, September 22, 2007

Measurement of Subgrade Stiffness using SASW Method.


Pengetahuan mengenai kondisi sebenarnya dari kekuatan dan kekakuan tanah di tempat (in situ) sangat penting. Karena, kondisi sebenarnya digunakan sebagai dasar dalam pengawasan jalan dan evaluasi struktur perkerasan sehingga dapat ditentukan suatu marjin yang aman untuk jalan. Jalan memiliki perilaku deformasi sebagai awal kerusakan dini yang bisa diketahui melalui penurunan nilai kekakuan modulus. Parameter ini sangat penting untuk menentukan kekuatan dasar yang masih tersisa pada struktur jalan.

Untuk mengukur nilai modulus ini, diperlukan suatu pengujian yang kompleks. Pengujian laboratorium untuk mengukur nilai modulus elastisitas bahan setiap lapisan pada struktur kurang diminati karena mahal dan memerlukan waktu lama dalam proses pengujiannya. Tambahan lagi, bahwa pengujian laboratorium berbasis parameter terkontrol, sehingga proses sampling perlu perhatian yang khusus, disamping itu tegangan pada kondisi lapangan (khususnya tegangan terkekang) perlu menjadi perhatian yang serius. Dengan demikian, pembebanan yang berlaku pada sampel merupakan representasi kondisi pembebanan lapangan. Berbasis untuk menyelesaikan permasalahan ini, beberapa teknik pengujian lapangan saat ini gencar untuk dikembangkan. Salah satu kebaikan dari pengujian lapangan adalah kondisi tegangan dan drainasi tidak perlu dimodelkan atau diasumsikan karena pengujian langsung kepada struktur jalan. Lagi pula, pengkondisian sampling dapat diminimalisasikan.

Jika berhitung secara ekonomis, investasi pengujian lapangan hampir sama dan bahkan beberapa instrumen memiliki nilai yang lebih tinggi. Namun apabila dilihat dari cakupan pekerjaan monitoring dan pemeliharaan jaringan jalan yang luas, maka teknik lapangan ini bisa dinilai lebih efisien. Kendatipun demikian, teknik lapangan yang dikembangkan harus berbasis tidak merusak jalan atau dikenal sebagai non destructive testing (NDT).

Salah satu pengujian yang dikembangkan oleh S.A.Rosyidi dan tim peneliti dari LATEI UMY Indonesia; Puslitbang Jalan dan Jembatan Dep. Pekerjaan Umum Indonesia, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Malaysia dan Institut Teknologi Bandung, untuk teknologi baru bagi pemeliharaan jaringan jalan di Indonesia, adalah metode yang dikenal sebagai spectral analysis of surface wave (SASW) atau metode analisis spektrum gelombang permukaan. Parameter kekakan melalui modulus geser dan elastik diukur pada regangan <0.001%. Makalah lengkap menngenai kajian, metode, analisis dan cara intepretasinga diberikan dalam :
http://labtransportumy.wordpress.com

No comments: